Minggu, 29 April 2012

BeTe? Bagaimana cara mengatasinya?

Sebenarnya saya kurang begitu mengerti juga sih penulisan "bete" yang benar. Apakah "BT" atau "BeTe" atau malah "bete". Whatever lah, suka-suka saja. yang penting para pembaca tahu apa maksud saya. hahahaha *mulai kacau*


Kok tiba-tiba tulisannya begini yah? iya, saya orangnya moody, suka semau gue gitu deh. sekarang saya sedikit mau belajar agak alay, nulis tulisan ya asal merasa keren aja. Ga peduli mau benar atau tidak.


Apa sih bete itu? terus kenapa saya menulis hal semacam ini coba?


Bete kalau kata kawan-kawan artinya bad temperament. ya semacam ga nyaman lah. Terus alasan menulis hal semacam ini ya intinya pengen aja nulis beginian *hammer*. haha. Jujur saja alasannya ya karena saya saat menulis postingan ini ya sedang agak bete. Berhubung saat ini juga rasanya agak forever alone juga, maka saya berusaha untuk mengobati penyakit bete ini dengan terapi diri sendiri. *sedih*


beberapa hari ini sih saya merasakan hal tersebut, dan akhirnya dari beberapa hipotesis (keren amat bahasanya), sepertinya saya belum menemukan alasannya. haha.


Tapi saya memang bukan orang yang peduli dengan yang namanya alasan, saya agak malas untuk berpikir "mundur", tapi lebih suka berpikir "maju". Bukan alasan yang harus dipecahkan dalam masalah, tapi solusi yang menentukan selesainya masalah tersebut.


Terus, saya coba-coba dengan beberapa solusi, diantaranya:


1. Percaya pada Tuhan atas segala rencanaNya

Tidak ada segala sesuatupun di dunia ini yang luput dari perhitunganNya, jadi beribadah dan berdoa adalah jalan utama mengobati bete. Tuhan tahu apa yang terbaik buat kita.


2. Berpikir positif

Berpikirlah positif, karena berpikir negatif merupakan hal yang sia-sia. Setidaknya, kalau realitanya buruk, kita pernah merasakan kebaikan dalam pikiran kita.


3. Introspeksi diri

Sebenarnya agak rancu juga dengan cara berpikir mundur, tetapi hal ini lebih difokuskan pada memperhatikan diri sendiri dan lingkungan sekitar. Apakah ada yang salah? jika ya, ya langsung berusaha untuk diperbaiki dong...


4. Biarkan waktu mengobati semua masalah anda

Terkadang ketika kita berusaha terlalu ngotot untuk memperbaiki masalah, kita justru akan terjebak ke dalam masalah baru yang akan menyiksa diri sendiri tentunya. Jadi, relaks sebentar dan tarik napas, tekadang inspirasi akan datang disaat yang tidak terduga.


Seberapa efektif cara yang saya paparkan? saya juga berusaha mengujinya, bagaimana dengan anda? jika tertarik, lakukanlah, dan beritahukan hasilnya kepada saya. Salam bahagia! :)